Find us on Google Plus


Breaking News

Premium Sponsor

Kamis, 12 Juni 2014

Mahasiswa Peternakan Unsoed Bagikan Susu

Mahasiswa Unsud Bagikan Susu
Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto,  Jawa Tengah, membagikan 1.500 bungkus susu segar kepada masyarakat khususnya anak-anak di alun-alun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (01/06).

Kegiatan yang ditujukan untuk memperingati hari susu nusantara satu juni itu, mahasiswa juga menyosialisasikan arti pentingnya mengonsumsi susu bagi kesehatan tubuh. Mereka turun ke jalan membagikan susu kepada pengguna jalan.Agar menarik perhatian, para mahasiswa ini menggelar adegan tetarikal yang menggambarkan tentang betapa besarnya manfaat susu.

Tak hanya anak-anak, orang dewasapun mendapat bagian susu ini dan mereka mengaku senang mendapatkan susu gratis dari para mahasiswa tersebut.Menurut Alief Einstein, Dosen Unsoed , peringatan hari susu nusantara mengusung tema gerakan minum susu segar sebagai langkah awal menuju swasembada susu tahun 2020. 

“ Dengan sosialisasi ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat atas pentingnya minum susu segar. karena saat ini, sebagian besar masyarakat indonesia masih memandang susu sebagai barang mahal.Konsumsi susu di indonesia saat ini terendah dibandingkan negara-negara di benua asia lainnya, “ ujar Alief .

sumber : http://banyumasnews.com/83505/mahasiswa-peternakan-unsoed-bagikan-susu/
Read more ...

Harga Daging Ayam Melonjak Menjelang Puasa

Harga Daging Ayam Melonjak
Menjelang bulan Ramadhan, sejumlah harga mulai mengalami kenaikan. Seperti harga daging ayam potong di pasar Wage Purwokerto yang melonjak menjadi Rp30 ribu per kilogram. Harga ini dikeluhkan oleh para pembeli yang khawatir akan terus meninggi pada bulan Ramadhan hingga menjelang lebaran nanti.

Sebelumnya harga daging ayam potong, harganya masih Rp28 ribu/kg, tetapi sekarang sudah mencapai Rp30 ribu/kg.Padahal, daging ayam potong dibutuhkan sebagai pengganti daging sapi yang harganya masih bertahan tinggi hingga sekarang.

Harga daging sapi sampai sekarang masih tetap tinggi, yakni Rp115 ribu/kg. ” Saya berharap pemerintah dapat segera mengantisipasi kemungkinan harga daging ayam potong semakin melonjak,” ujar Darmo seorang pedagang.

Menurut Darmo, kenaikan harga daging ayam potong disebabkan tingginya permintaan dari konsumen.Permintaan dari konsumen cukup banyak dan harga dari distributor juga sudah naik, karena itu pedagang menyesuaikan kenaikan harga itu agar tidak merugi (rina karsidi)

Sumber : http://banyumasnews.com/83502/jelang-puasa-harga-daging-ayam-melonjak/
Read more ...

Pasar Tumpah Penyumbat Kemacetan Lebaran 2014

Kemacetan Pasar Tumpah
Persiapan jalur mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas mulai dilakukan. Salah satu yang menjadi perhatian adalah banyaknya pasar tumpah. Karena pasar tumpah Banyumas berpotensi sendat arus mudik lebaran.
Beberapa pasar tersebut adalah Pasar Banyumas, Pasar Wijahan, Pasar Sokaraja, Pasar Karanglewas, Pasar Ajibarang, Pasar Jatilawang dan Pasar Patikraja. Pada jam-jam sibuk, biasanya pedagang dan pengunjung pasar membludak hingga memenuhi badan jalan.

Di areal pasar akan dipasang barikade untuk mengantisipasi kesemrawutan di pasar tumpah. Selain itu pemudik bisa melewati jalan alternatif agar tidak terjebak kemacetan di pasar tumpah. Di Sokaraja, pemudik bisa menggunakan Jalan Sangkalputung agar tidak terjebak kemacetan di pertigaan pasar Sokaraja. Di Pasar Patikraja, bagi pemudik yang hendak menuju Yogyakarta atau Semarang bisa menggunakan jalur Rawalo-Sampang yang relatif bebas macet. 

Selain kemacetan yang disebabkan pasar tumpah, palang pintu kereta juga berpotensi menyebabkan macet. Antara Kabupaten Banyumas menuju Kebumen setidaknya terdapat tiga perlintasan kereta api yang lokasinya berdekatan sehingga rawan macet.
Dishubkominfo juga mengimbau agar pemudik mewaspadai jalan rusak dan berlubang. Di beberapa wilayah Banyumas hingga saat ini masih ada jalan rusak. Antara lain di Lumbir, Ajibarang dan Sumpiuh.

Read more ...

Selasa, 10 Juni 2014

Curug Cileret Susukan Panerusan Banjarnegara

Curug Cileret Susukan Banjarnegara
POTENSIi wisata alam Banjarnegara sebenarnya cukup banyak dan menyebar di sejumlah kecamatan. Namun karena kurang perhatian, potensi tersebut kurang dikenal di masyarakat. Salah satunya adalah Curug Cileret di Dusun Jurangjero, Desa Panerusan Kulon, Kecamatan Susukan, Banjarnegara.
Akibat infrastruktur jalan yang belum memadai, dua air terjun berjejer dengan ketinggian sama yang berketinggian sekitar 100 meter kini ditinggal pengunjung. Padahal, pada tahun 2000-an, tempat wisata yang memiliki ketinggian berkisar 700 meter dari permukaan air laut ramai dikunjungi masyarakat, terutama pada hari Minggu atau libur. 
Kepala Dusun Jurangjero, Jasmo mengatakan, curug Cileret ramai dikunjungi masyarakat pada tahun 1997 hingga 2000 ketika kondisi jalan bagus. Mereka bukan saja berasal dari Banjarnegara saja, banyak pengunjung dari Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Cilacap dan Kebumen yang sengaja ingin menikmati air terjun dan melihat sekelompok kera yang masih ada disekiling terjunan. 
”Saat liburan bisa mencapai 200 hingga 300 pengunjung. Rata-rata remaja dan pelajar. Namun semenjak rusak dan ada kejadian pencita alam tewas di lokasi curug pengunjung merosot tajam,” jelas Jasmo. Dikatakan olehnya, saat banyak pengunjung pemuda setempat memberlakukan tarif masuk sebesar Rp 1.000. Dana dipakai untuk perbaikan dan perawatan jalan dari dusun jurang jero ke lokasi wisata. Namun semenjak pengunjung menurun tajam tidak ada lagi retribusi desa dan tidak ada lagi perawatan jalan meuju lokasi. Imbasnya jalan menuju lokasi curug banyak ditumbuhi tanaman liar. 
Karena itu, lanjut Jasmo, pihaknya berharap kedepan lokasi wisata ini bisa digarap pemerintah daerah dan bisa disatukan dengan program desa wisata yang dicanangkan pemerintah daerah. Agar itu bisa terlaksana perbaikan jalan juga bisa diupayakan pemerintah. Curug ini berjarak sekitar tujuh kilometer (km) dari jalan
utama Banyumas – Susukan. Untuk menuju curug ini bisa dilalui dengan sepeda motor. Pengunjung bisa memanfaatkan jasa ojek dari jalan raya sampai Jurangjero. Sayangnya jalan sepanjang lima kilometer dari Panerusan Wetan menuju Dusun Jurangjero rusak parah. Aspal yang melintasi perbukitan hutan pinus milik Perhutani telah mengelupas, sehingga tinggal bebatuan bercampur tanah.
Meski merupakan jalan berbatu, namun jika pandai mengendarai sepeda motor, tidak harus menempuh perjalanan dengan jalan kaki terlalu jauh. Bahkan, sulit jalan bisa dijadikan tantangan tersendiri untuk menguji adrenalin. Sepeda motor bisa dititipkan di dukuh terdekat yaitu Dukuh Crecetan yang berbatasan dengan hutan pinus milik Perhutani. Dari situ cukup berjalan setengah kilometer. (ruhito)

Sumber : http://banyumasnews.com/80546/curug-cileret-susukan-potensi-wisata-yang-belum-tergarap/
Read more ...
Designed By VungTauZ.Com